Selamat datang di blog saya :)
Postingan kali ini membahas tentang equalizer. Apa sih
equalizer itu?? Equalizer adalah Electronic device atau software yang berfungsi
untuk menaikan atau menurunkan power dari gelombang suara. Jadi equalizer bukan
cara untuk menaikan kualitas suara dari source, melainkan cara untuk
memaksimalkan source.
Berikut adalah range dari equalizer pada umumnya terdiri
dari 5 bagian yaitu :
1.
Lower Range (Low) >>>> 20Hz-140Hz
2.
Mid lower range >>>> 140Hz-400Hz
3.
Mid range (Mid) >>>> 400Hz-2.6kHz
4.
Upper mid range >>>> 2.6kHz-5.2kHz
5.
Upper range (High) >>>> 5.2kHz-20kHz
Lower Range (Low)
Pada bagian
ini lebih diperhatikan buat pecinta hip-hop, edm, pop yang bassnya dimana-mana
atau musik yang bassnya liar karena membutuhkan lebih banyak tenaga dibagian
bass. Biasanya dinaikan sampai 80Hz (ya mainkan aja sesuai selera). Contoh bass
range : suara bass, gitar bagian atas (yang tebel-tebel itu lho) atau backsound
kayak footstep, gemuruh, petir, ledakan bom, bangunan mau ambruk dll.
Lower mid range
Dibagian ini vocal
udah mulai masuk (biarpun masih malu-malu), meskipun sektor bass tetap paling
berkuasa di area lower mid bass ini. 100Hz untuk gitar bass untuk mengurangi
atau menghilangkan boomy. *boomy : bass sekitar 125Hz yang berlebihan. Redaman
frekwensi rendah yang buruh atau resonansi frekuensi rendah*.
200Hz
keatas untuk membantu memadatkan instrumen seperti vocal (khususnya perempuan
atau suara tenor), piano, organ, juga membat bagian bass menjadi clarity. Tapi
jika terlalu tinggi menyebabkan instrummen vocal, piano, organ, dst menjadi
thin. Contoh lower mid range : suara piano, organ, gitar bagian atas.
Mid range (Mid)
Dibagian
ini masih masuk ke vocal, gitar, piano, organ dan juga bass meskipun ada
tapinya. Mid range itu analoginya kalo anak musik kayak mau jadi anak rock atau
anak hip-hop yang yoyow. Karena di 500Hz-800Hz petikan gitar terdengar lebih
merdu, dan konon katanya, di 500Hz-800Hz bisa menyamarkan/ menghilangkan suara
decitan gitar, tapi kalo settingannya 1kHz-1.5kHz maka petikan gitar bass
terdengar lebih boom boom.
Tapi
disisi lain 800Hz bisa mempengaruhi sound snare drum (bagian ini yang paling
menderita soalnya sering digebukin padahal suaranya enak) karena perubahan
sound menjadi sizzle daripada rattle. * sizzle : suara yang crispy, contoh
suara tukang nasi goreng lagi oseng2 di panci. Rattle : suara yang boom boom,
contoh suara orang ketok meja kayu tok tok tok*. Contoh mid range : vocal,
gitar, piano, bass, dst rasanya semua bagian masuk, tergantung mau fokus ke
mana.
Upper mid range
Ini
bagian yang tugasnya bikin greget dengan suara-suara high yang berkesan
attack/hit banget. Suara dari snare drum bisa lebih nendang, suara petikan
gitar bagia bawah yang tipis-tipis itu. Mahkluk-makhluk rock/akustik/metal akan
berlinangan air mata disini.
Boosting
antara 2.5kHz-4kHz saja sesuai selera, intinya bagian ini mendongkrak
suara-suara gitar, cymbal, snare drum, kick drum dst, tapi jangan terlalu
tinggi karena bisa menyamarkan suara background vocal yang memberikan efek
airy. *airy : reproduksi pantulan frekuensi tinggi yang baik*. Contoh upper mid
range : gitar, cymbal, snare drum, kick drum
Upper range (High)
Ini
bagian yang lebih membuat intim pecinta rock, metal, dst yang membuat high
range jadi clarity dari instrumennya. Biasanya di set ke 7kHz, -15kHz. Bedanya
apa? Di 7kHz bisa kasih hit lebih untuk musik metal/rock, 15kHz suara cymbal
bisa lebih mendesis. Kalo gak mau repot tinggal setting di sekitar 10kHz saja.
Contoh High range : gitar, cymbal, snare drum.
Cukup sekian pembahasan kali ini, semoga postingan ini
bermanfaat. Mohon maaf bila ada kekurangan maupun kesalahan.
Dikutip dari agan Servasius Andrew
Terima Kasih.